Teman Seangkatan 2
Reuni
harapku, aku akan bertemu
harapku, khawatir ini, akan terbantu
kupilih baju terbaik, dandan rapi, dan masih berharap bisa bertegur sapa denganmu,
orang yang susah ku lupa
....
mengisi buku tamu, tertera nama dan tanda tanganmu,
kau sudah datang?
seperti biasa kau memang anak rajin dan tepat waktu.
....
mataku menyapu seluruh ruangan.
oi, kau disana, bersama teman-temanmu,
aku melangkahkan kaki mantap, menuju teman-teman kelasku dulu, 3 tahun bersama seperti keluarga, lama tak bertemu, bersama mabuk dalam kenangan sekolah dulu.
dulu...
aku mengingat diriku yang dulu, kembali kemasa itu,
aku yang hanya mampu menatap punggungmu.
....
ishoma diumumkan....
aku kini berada tepat di belakang shaf mu, dan hanya melihat punggungmu (lagi),
Ya Tuhan, didepanku adalah seseorang yang namanya sering kusebut dalam doaku, yang balasan chat nya membuat hatiku tak menentu, dia yang pernah atau mungkin masih aku cintai.
ah sudahlah, waktunya meng-hamba.
kau seperti magnet bagiku, aku mencuri pandang, dan kau sedang serius berdoa,
apa kau melihatku dibelakangmu? apa kau kesini naik bus langgananmu? apa kau sehat? apa kau?
ah kenapa lagi Tuhan dengan otakku?..
aku memalingkan pandangku, Tuhan terima dan kabulkanlah doanya, dan.. bantu hambaMu ini untuk....
kutarik nafas panjang....
berikan jalan terbaikMu. aamiin.
acara selesai dan mata kita bertemu, ingin kuberikan senyum termanisku, tapi kutahan.
dan pada akhirnya kita sama-sama enggan bertegur sapa.
...
doaku begitu cepat terkabul, ini jalan terbaik.
mengubah kata mungkin masih mencintai menjadi hanya pernah mencintai.
hai, terimakasih untukmu.
mungkin kita hanya ditakdirkan menjadi teman seangkatan, bukan teman hidup.
semoga kau semakin bahagia dengan hidupmu
Komentar
Posting Komentar